Oke, bayangkan kamu punya uang dan ingin meminjamkannya ke temanmu. Tapi, kamu ingin ada keuntungan karena sudah meminjamkan uang itu. Nah, itulah yang disebut suku bunga—biaya tambahan yang harus dibayar oleh orang yang meminjam uang.
Contoh Sederhana:
Misalnya, kamu meminjamkan Rp10.000 ke temanmu dan bilang:
"Kamu harus mengembalikan Rp10.000 plus tambahan Rp1.000 karena aku sudah menunggu."
Jadi, temanmu harus mengembalikan Rp11.000. Nah, Rp1.000 itulah bunga dari pinjamanmu.
Kalau kita pakai angka persen, misalnya suku bunga 10%, maka perhitungannya begini:
- Pinjaman awal: Rp10.000
- Bunga (10% dari Rp10.000): Rp1.000
- Total yang harus dikembalikan: Rp11.000
Suku Bunga di Bank
Bank juga punya aturan yang sama. Kalau kamu menabung di bank, kamu bisa dapat bunga sebagai hadiah karena menyimpan uang di sana. Tapi kalau kamu meminjam uang dari bank, kamu harus membayar lebih dari yang kamu pinjam karena ada bunganya.
Contoh dari bank:
- Kamu menabung Rp1.000.000 di bank dengan bunga 5% per tahun. Setelah 1 tahun, uangmu jadi Rp1.050.000 (bertambah Rp50.000).
- Kalau kamu pinjam Rp1.000.000 dari bank dengan bunga 10% per tahun, maka setelah 1 tahun kamu harus mengembalikan Rp1.100.000.
Mengapa bank kadang menaikkan suku bunga dan menurunkan suku bunga dan apa dampaknya pada ekonomi?
Bank, terutama Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral, menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mengendalikan ekonomi. Ini dilakukan supaya inflasi tetap stabil, pertumbuhan ekonomi seimbang, dan nilai tukar rupiah tetap kuat.
1. Kenapa Bank Naikkan Suku Bunga?
Bank menaikkan suku bunga ketika ekonomi terlalu panas atau inflasi terlalu tinggi.
💡 Contoh:
Misalnya, harga-harga barang naik terus karena masyarakat terlalu banyak belanja. Kalau dibiarkan, uang jadi kurang bernilai (inflasi naik).
🔺 Dampak jika suku bunga naik:
✅ Pinjaman jadi lebih mahal → Orang mikir dua kali sebelum meminjam uang, jadi belanja berkurang.
✅ Menabung jadi lebih menarik → Orang lebih memilih menyimpan uang di bank karena bunga tabungan lebih tinggi.
✅ Inflasi bisa turun → Harga barang lebih stabil karena uang di pasar berkurang.
📌 Contoh nyata:
Tahun 2022, banyak negara menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi setelah pandemi COVID-19, termasuk Indonesia.
2. Kenapa Bank Menurunkan Suku Bunga?
Bank menurunkan suku bunga kalau ekonomi sedang lesu atau pertumbuhan ekonomi lambat.
💡 Contoh:
Misalnya, banyak bisnis tutup dan orang kehilangan pekerjaan. Kalau dibiarkan, ekonomi makin buruk.
🔻 Dampak jika suku bunga turun:
✅ Pinjaman jadi lebih murah → Orang dan bisnis lebih mudah meminjam uang untuk modal usaha atau beli rumah.
✅ Orang lebih banyak belanja → Ekonomi bergerak karena lebih banyak uang yang beredar.
✅ Investasi naik → Pengusaha lebih tertarik mengembangkan bisnis karena biaya pinjaman lebih murah.
📌 Contoh nyata:
Tahun 2020, saat pandemi COVID-19 membuat ekonomi melambat, Bank Indonesia menurunkan suku bunga supaya bisnis tetap berjalan dan orang mau belanja.
Kesimpulan
🔺 Suku bunga naik = inflasi turun, tapi ekonomi bisa melambat.
🔻 Suku bunga turun = ekonomi bergerak, tapi bisa menyebabkan inflasi naik.
Tabel sejarah perubahan suku bunga di Indonesia, lengkap dengan sebab dan dampaknya:
Tahun | Kebijakan Suku Bunga | Sebab | Dampak |
---|---|---|---|
1998 (Krisis Moneter) | Suku bunga naik drastis (hingga 70%) | Rupiah anjlok akibat krisis ekonomi Asia, banyak investor asing menarik dana dari Indonesia. | Banyak perusahaan bangkrut, harga barang naik (inflasi tinggi), ekonomi terpuruk. |
2008 (Krisis Global) | Suku bunga naik dari 8% ke 9.5%, lalu turun ke 6.5% | Krisis ekonomi global akibat kejatuhan bank di AS (Lehman Brothers). | Awalnya suku bunga naik untuk stabilisasi rupiah, lalu turun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. |
2020 (Pandemi COVID-19) | Suku bunga turun dari 5% ke 3.5% | Ekonomi melambat, banyak usaha tutup, daya beli masyarakat turun. | Pinjaman lebih murah, ekonomi sedikit meningkat, rupiah sempat melemah. |
2022 (Inflasi Global & Harga BBM Naik) | Suku bunga naik dari 3.5% ke 5.75% | Harga energi naik akibat perang Rusia-Ukraina, inflasi tinggi di seluruh dunia. | KPR dan pinjaman jadi lebih mahal, inflasi sedikit terkendali. |